Hei temen-temen kali ini Resti mau ngasih Perintah nih, sesuai judul ini artikel temen-temen harus punya Impian. Kenapa harus? Resti akan bahas tapi sebelumnya temen-temen mesti paham apa itu Impian. Gimana mau punya impian kalo temen-temen aja ga tau artinya -,- weleh-weleh . Resti kasih tau nih.. menurut artikel yang Resti baca di web teatangga ,Impian itu adalah keinginan dan tujuan yang ingin kita capai agar suatu saat nanti bisa menjadi kenyataan.
Noh KEINGINAN dan TUJUAN itulah impian.
Pak Thomas Alfa Edisson pernah mengatakan, jika kita telah
memiliki sebuah impian maka artinya 90% kita telah berhasil. Sisanya 10%
adalah masalah teknis. Waw? Bener ga tuh? Coba renungkan menurut temen-temen, kira-kira hal apa yang mampu untuk mendorong Pak Edisson untuk tetap
tabah menghadapi 10.000 kali kegagalan? 10.000 kali gagel mamen -,- siapa coba yang sanggup waw .
Sebenarnya dalam proses
menemukan lampu pijar itu Pak Edisson katanyasih tidak sendirian, dia ditemani oleh
gurunya, Joseph W. Swan. Tapi yang kita kenal saat ini cuman Pak Thomas Alfa
Edisson doang kekeke yang sabar ya Pak Joseph. Pak Edison ini yang akhirnya berhasil melewati ribuan kegagalan
itu. Bayangkan temen-temen jika dipercobaan ke 9.999 Pak Edison berhenti, nah lho nah lho, mungkin
saat ini kita masih menggunakan lilin OH NO. Ketika membeli mobil tidak ada
lampunya OH No, tapi menggunakan lilin OH NO, jika tertiup angin langsung padam OH NO.
Temen-temen dan Resti sendiri pasti gak akan sanggup, Resti juga ga bisa ngeblog kan kekeke. Nah makanya jangan pernah menyerah sebelum berhasil kaya Pak Edison jadi kita punya lampu ^^.
Jadi menurut temen-temen, apa penting mempunyai impian?
Ada sebagian orang, yang tidak begitu peduli dengan impian. Yang penting
bisa hidup, hidup ini seperti air. Biarkan ia mengalir begitu saja dan
jangan melawan arus. Simple sih orang kaya gini tapi kalo menurut Resti sendiri itu gak menarik lho masa ngalir aja kaya air, weleh-weleh Resti bakal bosen tuh, semakin banyak tantangan semakin menarik bukan? Lawan tuh Arus TERJANG kalo sesuai arus sih oke oke aja Aman tapiiiiiiiiiiiii Inget lho temen-temen air yang mengalir itu selalu mencari
tempat terendah (Gravitasi Bumi) . Dan ujung-ujungnya ke laut. Nah lho,,,
Bayangkan pula jika
ada sebuah perahu layar yang tersesat di tengah samudera. Perahu ini
hanya bergerak berdasarkan arah angin. Jika angin ke utara perahu ini ke
utara, dan jika ke barat ikut ke barat pula. Dan jika tidak ada angin
maka tidak bisa bergerak. Lantas kapan perahu ini bisa sampai ke
daratan? Diem aja ditempat , maju kagak mundur kagak GA RAME kekekeke.
Temen-temen Impian itu merupakan tujuan. Jika kita naik taksi pasti
sopirnya nanya, “Mau kemana neng?” kalau kita jawab, “Saya juga tidak
tahu, terserah sopir saja mau kemana.” Si sopir taksi pasti bilang,
“Kayaknya lebih baik diantar ke RSJ aja ni orang.” Begitulah temen-temen
gambarannya jika kita hidup di dunia ini tanpa mempunyai impian.
Impian
juga bertindak sebagai bos atau atasan kita. Ketika kita bekerja akan
ada pengaruhnya jika sedang ada bos yang mengawasi, kita lebih rajin.
Berbeda halnya kalau kita sedang sendiri, biasanya sedikit lebih santai.
Nah, di sinilah peranan impian kita. Saat kita menginginkan sesuatu
maka impian itulah yang memaksa kita untuk rela menguras tenaga, waktu
dan pikiran hanya untuk mewujudkannya. Hidup IMPIAN >,<
Sekarang Resti tanya nih, apakah temen-temen lebih suka yang
gratis atau yang harus bayar? kalo Resti pribadi sih yang gratis lha. Bermimpi itu gratis lho. Jadi jangan pernah
tanggung-tanggung untuk bermimpi sebanyak apapun dan setinggi apapun Bermimpilah. Karena kemampuan manusia hanya sebatas
di pikirannya saja. Kalau di pikirannya dia mengatakan dia punya uang
seratus ribu maka dia bisa menghasilkan seratus ribu. Tapi jika di
pikirannya bilang seratus juta maka dia akan bekerja lebih keras untuk
menghasilkan seratus juta.
Nah setelah baca hal itu gimana, apakah temen-temen sudah punya Impian jika sudah, harus sudah pokoknya kekeke. Sekarang temen-temen sudah punya Impian. Tapi lingkungan temen-temen suka berkata itu mustahil dan ketinggian. Sama kaya yang Resti alamin so..
Bagaimana Caranya Menjaga Impian?
Pikiran
itu seperti rumah bagi kita. Apakah temen-temen mau ketika temen-temen sedang menyapu
kemudian ada yang melempar sampah. Omongan lingkungan sekitar kita juga
seperti itu. Mereka melemparkan sampah ke pikiran dengan mengatakan
hal-hal negatif bahkan berusaha menguburkannya. Jadi kita harus menjaga
agar pikiran kita tetap bersih dengan tidak terlalu mempedulikannya dan
tetap fokus untuk memperjuangkannya. Abaikan orang kaya begitu. Temen-temen bisa lihat sifatnya Uciha Sasuke suami Resti kekeke,, dia punya ambisi yang tinggi yang menghalangi bunuh saja ,kekke tapi ga gitu ya,
Nah selain cara yangtadi kita bisa
berkumpul dengan orang-orang yang sama-sama punya impian contohnya Resti nih >,< yuk temenan atau berkeluarga ama Resti kekeke. Karena ketika
bersama, kita merasa tidak sendirian. Masih ada orang lain juga yang
sama-sama berjuang. Kita pun akan saling menyemangati dan memberi
dukungan.
Hal yang terpenting dari itu semua adalah
memvisualisasikan impian kita. Bisa dengan menuliskan impian-impian kita
dan menempelkannya di dinding kamar atau dimana saja asal terlihat oleh mata. Nih contohnya impian-impian yangResti tulis dan tempel di dinnding kosan Resti >,<.
Ketika
kita keluar masuk kamar maka kita selalu melihat dan selalu mengingat
impian kita.
Bisa juga mencari gambar-gambar yang mewakilinya,
misalnya ingin ke Paris. Maka kita cari gambar menara Eiffel kemudian
ditempelkan bersama tulisan-tulisan itu. Kita sebut ini dengan “Dream
Board.” Hal ini sangat membantu kita karena lebih jelas dengan gambarnya
sehingga terasa lebih nyata.
Cara lain, kita bisa mengumpulkannya
dalam sebuah album foto. Dan inilah yang disebut “Dream Book”. Buku
yang berisi impian-impian kita. Konsepnya sama dengan Dream Board hanya
saja berada dalam buku. Jadi kemanapun kita pergi, kita bisa membawanya.
Ketika kita sedang sedih, galau, patah semangat, maka bukalah Dream
Book tersebut dan lihat kembali bahwa kita masih punya impian yang harus
diperjuangkan. Dari sinilah semangat kita bisa kembali.
Dan hal
terpenting dari semua visualisasi tersebut, tuliskan target kapan ingin
tercapainya impian tersebut. Tshun depankah, Bulan inikah, Hari inikah atau Detik ini juga. Tentukan targetnya.
Impian itu sebuah pikiran, right?
Apakah kita bertindak dulu ataukah berpikir dulu sebelum bertindak?
Tentu saja pikiranlah yang mengawali semua hal, kita rencanakan dahulu.
Dari pikiran ini akan muncul ucapan (perkataan), kemudian akan menjadi
tindakan. Hal yang kita lakukan terus menerus akan menjadi kebiasaan.
Jika kebisaan ini berlangsung lama maka akan menjadi karakter. Karakter
inilah yang menentukan kesuksesan atau masa depan kita. Jadi kalau kita
tarik ulang alur kesuksesan, ini semua berasal dari impian.
Jangan lupa kitapun harus memperjuangkan impian-impian tersebut , Jangan pantang menyerah jika gagal dan Tetaplah Tawakal pada Allah SWT.
Jadi temen-temen siapkah untuk memiliki impian?
Siapkah untuk berjuang meraihnya?
Mari kita sama-sama berjuang meraih Impian-impian tersebut ...